Mengubah Aktivitas Anak Menjadi Komunitas
Komunitas memang menjadi tempat yang tepat untuk berinteraksi dengan
orang-orang yang memiliki minat yang sama dengan kita. Namun, belum
tentu semua komunitas cocok bagi setiap orang, terutama untuk anak.
Jangan sampai anak mengikuti komunitas yang salah dan tidak sesuai
dengan umur.
Seperti dilansir dummies.com pada Selasa (24/3/2015), bahwa kebanyakan komunitas online
bagi anak merupakan komunitas permainan. Permainan sangat baik untuk
anak-anak karena bisa menstimulasi dan mengedukasi mereka. Sehingga
komunitas berbasis permainan bisa dijadikan awal mula anak belajar untuk
bergabung dengan komunitas. Berikut beberapa hal yang harus
diperhatikan saat membuat aktivitas komunitas untuk anak-anak:
1. Memiliki sistem penghargaan
Anak-anak menyukai hadiah walaupun secara virtual. Sebagai contoh di Club Penguin, anak akan mendapatkan koin setelah menyelesaikan permainan atau tantangan. Mereka bisa menggunakan koin tersebut untuk binatang virtual atau barang-barang untuk menghias avatar mereka. Anak-anak juga bisa menggunakan koin untuk amal.
2. Mengedukasi dan menghibur
Tidak sekedar untuk bersenang-senang, aktivitas dari komunitas harus memberikan pelajaran kehidupan. Seperti anak-anak dapat bekerja dengan temannya untuk menyelesaikan tugas atau memainkan permainan yang mengedukasi.
3. Meniru kehidupan
Permainan harus meniru kehidupan nyata. Walaupun anak memiliki avatar yang merepresentasikan binatang atau makhluk mitos. Sebenarnya anak juga bisa menikmati bermain peran seperti menjadi polisi, dokter, guru, atau penyanyi yang dapat membantu mereka menemukan aspirasi karir kedepannya.
4. Hati-hati akan Konten Kekerasan
Pikirkanlah kelompok usia anak. Menembak, menabrak mobil, meninju atau memukul dan tindakan kekerasan lainnya seharusnya tidak mendapat tempat di komunitas anak. Permainan dan aktivitas seharusnya ramah bagi anak dan keluarga dan memberikan pesan positif.
Tidak ada salahnya anak bergabung dengan komunitas yang berbasis permainan. Walaupun begitu, orang tua harus terus memantau dan membimbing anak saat berinteraksi dan berkegiatan di komunitas.
1. Memiliki sistem penghargaan
Anak-anak menyukai hadiah walaupun secara virtual. Sebagai contoh di Club Penguin, anak akan mendapatkan koin setelah menyelesaikan permainan atau tantangan. Mereka bisa menggunakan koin tersebut untuk binatang virtual atau barang-barang untuk menghias avatar mereka. Anak-anak juga bisa menggunakan koin untuk amal.
2. Mengedukasi dan menghibur
Tidak sekedar untuk bersenang-senang, aktivitas dari komunitas harus memberikan pelajaran kehidupan. Seperti anak-anak dapat bekerja dengan temannya untuk menyelesaikan tugas atau memainkan permainan yang mengedukasi.
3. Meniru kehidupan
Permainan harus meniru kehidupan nyata. Walaupun anak memiliki avatar yang merepresentasikan binatang atau makhluk mitos. Sebenarnya anak juga bisa menikmati bermain peran seperti menjadi polisi, dokter, guru, atau penyanyi yang dapat membantu mereka menemukan aspirasi karir kedepannya.
4. Hati-hati akan Konten Kekerasan
Pikirkanlah kelompok usia anak. Menembak, menabrak mobil, meninju atau memukul dan tindakan kekerasan lainnya seharusnya tidak mendapat tempat di komunitas anak. Permainan dan aktivitas seharusnya ramah bagi anak dan keluarga dan memberikan pesan positif.
Tidak ada salahnya anak bergabung dengan komunitas yang berbasis permainan. Walaupun begitu, orang tua harus terus memantau dan membimbing anak saat berinteraksi dan berkegiatan di komunitas.
Mengubah Aktivitas Anak Menjadi Komunitas
Reviewed by Unknown
on
07.35.00
Rating:
Tidak ada komentar: